Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Guna Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Candi, Kecamatan Dungkek
DOI:
https://doi.org/10.61692/solutif.v2i1.113Keywords:
Early Marriage, Socialization, Candi VillageAbstract
Early marriage is a marriage performed by a minor in accordance with Law No 16 of 2019, which states that the age of a child is 19 years. As in Candi Village, Dungkek Subdistrict, Sumenep District, the number of early marriages is still a problem that has not been resolved by village government officials. Moreover, there are many negative impacts of early marriage. Therefore, the program proposed in this community service aims to help village officials and assist the community in understanding the dangers of early marriage. The method used in village community service is mentoring and counseling delivered directly by the mentoring team. The results of the community service program show that the community enthusiastically welcomes the material presented, and village officials are very concerned about efforts to reduce the problem of early marriage in Candi village.
References
Harahap, H. H., & Muhammadi, N. (2022). Sosialisasi Pernikahan Dini Yang Mengakibatkan Perceraian di Kota Medan Suamtera Utara. Jurnal PKM Hablum Minannas, 1(1), 4–8.
Harruma, I. (2022). Kasus Pernikahan Dini di Indonesia. Diakses pada 20 Juli 2023, dari https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/10/02/00000061/kasus-pernikahan-dini-di-indonesia
Ismail. (2019). Pentingnya Sosialisasi Bagi Anak (Studi Kajian Sosiologi Pendidikan). Jurnal Imiah Sosiologi Agama (JISA), 2(1), 29-43.
Lintang Metasari, A., Imroatul Mufida, Y., Ika Aristin, S., Aditya Dwilucky, B., Tri Wulandari, A., Agustina, N., & Maulana Fahrudin, T. (2022). Sosialisasi Bahaya Pernikahan Dini Sebagai Upaya Konvergensi Pencegahan Stunting di SMA Negeri 1 Ngoro. Jurnal BUDIMAS, 4(2).
Marlina, E., Iskandar, M. R. A., Zahra, M. A., Nurjaman, A., & Nuraziz, M. F. A. (2021). Sosialisasi Pembatasan Usia Pernikahan Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Pernikahan pada Usia Dini di Lingkungan Cisauheun Kelurahan Situbatu Kota Banjar. Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 17–34.
Maulana, A. (2023). Hari Perempuan Internasional, Fakta Tingginya Pernikahan Dini, dan Dorongan untuk Terus Berkarta. Diakses pada 20 Juli 2023, dari https://www.unpad.ac.id/2023/03/hari-perempuan-internasional-fakta-tingginya-pernikahan-dini-dan-dorongan-untuk-terus-berkarya/
Minarni, M., Andayani, A., & Haryani, S. (2014). Gambaran Dampak Biologis dan Psikologis Remaja Yang Menikah Dini di Desa Munding Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan Anak, 2(2), 95–101.
Nurdianti, S. R. (2014). Analisis Faktor-faktor Hambatan Komunikasi Dalam Sosialisasi Program Keluarga Berencana Pada Masyarakat Kebon Agung- Samarinda. EJournal Ilmu Komunikasi, 2(2), 145–159.
Pradana, H. H., Prastika, S. D., Mudawamah, N., & Siswoko, R. Y. (2022). Kesejahteraan Psikologis pada Pasangan Pernikahan Dini di Kabupaten Blitar. AL-IHATH Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 2(02), 99–107.
Syahbana, A, H. (2023). Pernikahan Dini di Sumenep Madura Tinggi, Tercatat 122 Anak dapat Dispensasi Nikah Hingga Juni 2023. Diakses di https://madura.tribunnews.com/2023/06/21/pernikahan-dini-di-sumenep-madura-tinggi-tercatat-122-anak-dapat-dispensasi-nikah-hingga-juni-2023
Yanti, Hamidah, & Wiwita. (2018). Analisis Faktor Penyebab dan Dampak Pernikahan Dini di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. Jurnal Ibu Dan Anak, 6(2), 96–103.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Solutif: Jurnal Pengabdian Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.