Kajian Psikologi Tokoh dalam Antologi Cerpen Cinta Laki-Laki Biasa karya Asma Nadia

Abstrak

Cerpen selalu menampilkan kisah tokoh-tokoh rekaan tentang latar belakang tindakan dan pikiran dari tokoh ketika menjalani kehidupan mereka yang diceritakan dalam cerpen tersebut. Fenomena kejiwaan yang dialami oleh tokoh dapat dianalisis dengan pendekatan psikologi sastra. Dalam menganalisis fenomena psikologi sastra dapat menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Kajian psikoanalisis sering digunakan untuk menganalisis kepribadian seorang tokoh dalam cerpen tersebut. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang penelitiannya tidak berwujud angka-angka, akan tetapi berupa data yang berbentuk kalimat, kata, atau gambar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik studi pustaka. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah manusia (human instrument). Teknik analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Penelitian tersebut menemukan kondisi psikologi tokoh menurut Sigmund Freud, baik dalam cerpen berjudul "Pemunah Luka" karya S. Gegge Mappangewa dan "Lelaki Mamak" karya S. Prawiro. Aspek psikologi yang ditemukan dalam cerpen tersebut adalah id, ego, dan super ego pada masing-masing tokoh. Dari ketujuh tokoh dalam cerpen di atas, menunjukkan kondisi psikologi tokoh yang berbeda-beda. Dalam cerpen berjudul "Pemunah Luka", ada empat tokoh yaitu, Faisal, Rahmaniar, Ayah, dan Ibu. Dalam cerpen berjudul "Lelaki Mamak" hanya ada tiga tokoh yaitu, Aku, Bapak, dan Mamak.